메인메뉴 바로가기본문으로 바로가기

Entertainment > 상세화면

2024 SPRING

Tren Baru K-Komedi

Belakangan ini muncul tren baru dalam komedi Korea. Format dan kontennya telah berubah dari media tradisional seperti TV, radio, dan surat kabar ke media baru seperti YouTube. Contoh yang representatif adalah “Psick University”.
Penyanyi Jeon So-mi

Penyanyi Jeon So-mi, paling kanan, bercanda dengan pembawa acara The Psick Show Jung Jae-hyung, Kim Min-su, dan Lee Yong-ju (dari kiri ke kanan). Saluran YouTube mereka Psick University memiliki pelanggan di seluruh dunia.
© META COMEDY


“Saya pikir komedi dan seni memiliki banyak kesamaan. Seiring berjalannya waktu, suara-suara baru bermunculan. Kami menyukai genre komedi seperti halnya seniman seperti Vincent van Gogh, Paul Gauguin, dan Paul Cézanne di era impresionis.”

Dalam ‘The Talk’, konten “Psick University” yang diunggah pada November 2021, pembawa acara bertanya, “Menurutmu apa itu komedi?” Komedian Lee Yong-ju, bersama Kim Min-su dan Jung Jae-hyung, yang memandu “Psick University”, mengidentifikasikan diri mereka sebagai Vincent Van Gogh, Paul Gauguin, dan Paul Cézanne dari YouTube.


Tujuan “Psick University

The Talk’ yang ditampilkan dalam format wawancara sendiri merupakan salah satu jenis komedi. Karena YouTube adalah platform global, acara itu disebut sebagai acara Talk Show global, dan perempuan asing berperan sebagai MC dan melakukan wawancara dalam bahasa Inggris. Tentu saja, bahasa Korea dan bahasa Inggris yang salah kadang-kadang digunakan, tetapi mereka penuh percaya diri, seolah-olah mereka sedang tampil di acara Talk Show Amerika yang terkenal. Sejak awal, mereka memiliki ekspresi serius dan menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi, mengatakan bahwa mereka adalah ‘Grup komedi terbaik di dunia’, dan ini mengundang tawa. Namun, hal ini menjadi bahan tertawaan sekaligus menunjukkan hasrat baru mereka. Sama seperti artis-artis baru yang muncul di era baru, mereka juga berniat membuka era baru komedi. Bahkan saat ini talk show ini telah memantapkan dirinya sebagai salah satu konten yang mewakili “Psick University”.

Psick University”, yang memiliki jumlah pelanggan saluran 2,64 juta (Desember 2023), menjadi terkenal seiring berakhirnya era komedi terbuka yang dinikmati oleh seluruh keluarga. Komedi terbuka seperti “Gag Concert” KBS, “People Looking for a Laugh” SBS, dan “Gagya” MBC, yang merupakan pintu gerbang menuju kesuksesan menjadi komedian terkenal, pernah mencapai puncak popularitasnya. Akan tetapi, setelah 20 tahun sejak penayangannya yang pertama, program televisi itu diturunkan. Era komedi terbuka berakhir dengan diberhentikannya penayangan “Gag Concert” yang bertahan hingga akhir Juni 2020. Tiga tahun kemudian, pada November 2023, “Gag Concert” dihidupkan kembali, namun hanya melanjutkan warisan komedi terbuka dan tidak sepopuler sebelumnya.

Ketika komedi publik berhenti ditayangkan, komedian yang aktif dalam komedi terbuka mencari jalur baru di YouTube. Pada awalnya, komedian yang tidak dapat sepenuhnya menunjukkan kemampuannya karena sifat kompetitif komedi publik, membuat saluran pribadi di YouTube. Setelah itu, berbagai konten yang disesuaikan dengan YouTube muncul dan menjadi populer, dan saluran itu sendiri menjadi sebuah merek. Contoh yang representatif termasuk Hansarang Hiking Club, The 80s Are Back, dan Online Date yang dibuat oleh “Psick University”, dan Long-term Relationships yang sangat realistis yang dibuat oleh “Short Box”.

The 80s Are Here

The 80s Are Here menggambarkan mantan teman kuliah yang kini menjalani kehidupan di usia tiga puluhan. Pemirsa dengan mudah memahami presentasi acara tentang tantangan sehari-hari.
© META COMEDY

Klub Pendakian Hansarang Psick University

Humor dan stereotip yang lembut telah menyebabkan tingginya jumlah penonton Klub Pendakian Hansarang Psick University. Episode-episode tersebut menyoroti perilaku dan detail yang biasa diamati di kalangan ajeossi, atau pria paruh baya.
© META COMEDY

Platform Media Berubah, Format Komedi Berubah

Perubahan platform media juga membawa perubahan pada komedi. Komedi terbuka yang berlangsung hanya di ruang terbatas memang terfokus pada komedi, namun di YouTube, latar belakang komedi telah berubah menjadi kehidupan sehari-hari. Pada awalnya, format seperti kamera tersembunyi dalam kehidupan sehari-hari sangat populer, namun kini komedi hiper-realistis, yang benar-benar realistis, semakin populer.

Komedian Kwak Beom dan Lee Chang-ho masing-masing menciptakan karakter alternatif dan membentuk grup pria beranggotakan dua orang, Mad Monster. Melalui karakter alternatif, muncullah sebuah pandangan dunia baru dan terbentuklah genre baru yang disebut ‘komedi pandangan dunia’ dan genre yang disebut ‘komedi pandangan dunia’ tercipta. Tingkat konsentrasi yang diberikan oleh pandangan dunia dari karakter alternatif membuat fans merasa seolah-olah itu memang realitas dari latar yang dibuat secara virtual. Fans juga membeli barang yang menampilkan Mad Monster sebagai karakternya. Di dunia baru bernama YouTube ini, keterbatasan media tradisional telah terlampaui dan konten serta materi menjadi lebih beragam.

Berkat YouTube, ‘The Psick Show’ dari “Psick University” mendapatkan ketenaran dan popularitas. Oleh karena populernya, tidak hanya bintang top dalam negeri seperti anggota BTS, Jay Park, dan Son Seok-gu, tapi juga bintang luar negeri pun bermunculan. Aktor Chris Platt, yang tampil dalam film “Guardians of the Galaxy”, sutradara film James Francis Gunn Jr., dan novelis Bernard Werber juga muncul. Mereka juga membuka dunia komedi berbasis YouTube melalui kolaborasi dengan komedian lain yang menjalankan saluran pribadi lainnya.

Setelah itu, masing-masing saluran yang sudah mapan di YouTube berkumpul dan mendirikan agensi komedi ‘Meta Komedi’. Arti penting dari agensi komedi berbasis YouTube adalah memungkinkan untuk menjalankan bisnis praktis dengan menyatukan komedi YouTube, yang telah disebarkan melalui saluran pribadi, dan dengan demikian menampilkan dunia komedi baru yang berbeda dari komedi tradisional dalam hal media.

Memarodikan

Memarodikan K-pop yang dilakukan oleh duo Mad Monster merupakan elemen kunci yang menghasilkan tayangan untuk saluran YouTube Bbansongguk. Ini menampilkan komedian Kwak Beom (kiri) dan Lee Chang-ho yang penampilan palsunya dibuat oleh filter di aplikasi kamera.
© META COMEDY

Bisakah K-Komedi Mempunyai Pengaruh Global?

Sama seperti kita tertawa saat menonton sitkom Inggris Mr. Bean, tidak dapat dikatakan bahwa ada hambatan terhadap komedi berdasarkan era, negara, atau bahasa. Namun, tidak bisa dikatakan tidak ada kendala bahasa atau budaya sama sekali karena komedi pada masa itu lebih menggunakan bahasa tubuh primitif daripada bahasa. Faktanya, tidak dapat dipungkiri bahwa titik tawa memiliki emosi unik yang melekat pada budaya tersebut.

Platform global seperti YouTube berperan dalam meruntuhkan hambatan ini. Ketika Walter Hong, yang beraktivitas di Amerika Serikat, muncul di ‘The Psick Show’, dia melontarkan gurauan kepada komedian yang berbicara bahasa Inggris dengan canggung, “Kemampuan bahasa Inggris Anda sekalian sungguh buruk.” Melalui canda, kendala bahasa antara Korea dan Inggris disublimasikan menjadi tawa.

Ada hipotesis bahwa tawa muncul di masa lalu ketika orang asing berada di luar negeri demi memperlihatkan bahwa mereka tidak membahayakan. Dengan kata lain, melalui tawa, kita dapat melihat bahwa perbedaan budaya, bahasa, dan emosi merupakan hambatan yang dapat diatasi, bukan hambatan yang tidak dapat diatasi. Kita perlu fokus pada apa yang akan dilakukan oleh “Psick University” yang menyebut dirinya sebagai ‘grup komedi terbaik dunia’ di masa depan. Langkah ini akan menjadi cara bagi K-Komedi untuk berekspansi ke dunia internasional, namun juga menjadi cara untuk meruntuhkan apa yang sebelumnya dianggap sebagai penghalang.



Jung Duk-hyun Kritikus Budaya Populer

전체메뉴

전체메뉴 닫기